MajelisHakim sempat pertanyakan realisasi Janji dari pihak RSUD untuk menempatkan barang bukti alkes di ruang khusus agar tak mudah rusak. Minggu, 31 Juli 2022 Cari
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika memberikan keterangan pers ANTARA FOTO/Nalendra Jakarta, IDN Times - Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat pada Minggu 5/5 sore. Sidang isbat digelar untuk menentukan hari pertama Ramadan atau dimulainya bulan isbat digelar setiap tahun sejak 1950. Nah, berikut 5 hal mengenai sidang isbat yang perlu kamu tahu!1. Isbat berarti penetapan kebenaranANTARA FOTO/NalendraMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Isbat diartikan sebagai penyuguhan, penetapan, dan penentuan. Sehingga sidang isbat sendiri merupakan penetapan dalil syar'i untuk suatu kejadian atau peristiwa di depan hakim dalam suatu Indonesia sendiri, sidang isbat lebih dikenal sebagai sidang penetapan bulan Ramadan, Idul Fitri dan juga Idul Adha. Baca Juga Foto-foto Tradisi Padusan Menyambut Ramadan di Boyolali, Super Heboh 2. Kementrian Agama membentuk Badan Hisab RukyatIDN Times / IstimewaSidang isbat sudah dilakukan pemerintah sejak 1950. Karena hal tersebut menjadi rutinitas setiap tahunnya, pemerintah melalui Kementerian Agama membentuk Badan Hisab Rukyat BHR pada tersebut diisi para ulama dan ahli astronomi yang bertugas untuk memberikan informasi kepada Kementerian Agama mengenai bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah. BHR sendiri berdiri resmi pada 2010 sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian Agama RI no. 56 tahun Sidang isbat pemerintah bisa berbeda dengan organisasi agama isbat yang dilakukan oleh pemerintah dapat berbeda dengan organisasi agama lainnya seperti, Muhammadiyah dan Satariyah. Hal ini karena organisasi tersebut mempunyai cara penghitungan berbeda dalam menentukan awal Ramadan maupun idul fitri. Biasanya, organisasi tersebut memulai Ramadhan 1 hari lebih awal dibanding Sidang isbat 2019 akan digelar malam dari Antara, sidang isbat akan dilakukan pada hari ini 5/5 atau bertepatan pada 29 Syaban 1440 H. Menurut Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, proses sidang akan dimulai pukul WIB dengan pemaparan Tim BHR tentang posisi hilal menjelang awal 1440 Sidang isbat akan dihadiri oleh beberapa Sidang isbat akan dilakukan setelah salat magrib setelah adanya laporan hasil hilal dari lokasi pemantauan. Sidang kali ini dihadiri oleh beberapa ahli seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN, serta beberapa Duta Besar negara sahabat, Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, dan Majelis Ulama Indonesia MUI.Menurut Amin, sidang akan dilakukan tertutup seperti biasanya namun hasilnya akan diumumkan secara terbuka dalam konferensi pers yang juga akan ditayangkan secara live streaming. Baca Juga Hari Ini KPK Panggil Menteri Agama untuk Kasus Rommy
ISBATNIKAH 1 Menyerahkan surat permohonan ketika itu pula mereka akan mengambil keputusan untuk menuju jalur perceraian sehingga pada saat Hakim memerintahkan pada sidang pertama untuk acara mediasi kedua belah pihak itu akan menjadi sia-sia. 2. Kurang maksimalnya hakim dalam menjadi mediator. Pertanyaan penelitian tersebut adalah
Dipublikasikan oleh Azim pada on 10 November 2021. 2 Perkara Isbat Nikah Ditolak, Hakim Ikuti Aturan Perkawinan! Senin, 25 Oktober 2021 M / 18 Rabiul Awwal 1443 H. Sesuai agenda sidang di hari Senin tanggal 25 Oktober 2021, perkara yang disidangkan di Pengadilan Agama Kasongan hari ini terdiri dari 2 perkara Isbat/Pengesahan Nikah. Mejelis Hakim yang bersidang adalah Majelis B, yakni Majelis dari Wakil Ketua Pengadilan Agama Kasongan, H. Rofik Samsul H., sebagai ketua majelis dan Azim Izzul Islami, dan Fariz Prasetyo Aji, sebagai hakim anggota. Kedua perkara yang disidangkan hari ini adalah isbat nikah dengan penetapan akhir yang negatif, artinya kedua perkara tersebut ditolak oleh Majelis Hakim. Alasan penolakan permohonan isbat nikah itu beragam, pada perkara pertama penolakan permohonan didasarkan pada pertimbangan ketidakabsahan wali nikah, sedangkan pada perkara kedua penolakan permohonan didasarkan pada pertimbangan pernikahan sirri yang dilaksanakan saat Pemohon I masih terikat perkawinan dengan isteri pertama atau isteri sebelumnya. Pada perkara pertama, wali nikah Pemohon II Isteri adalah saudara sepupu jauh dari ayah kandung Pemohon II, padahal masih ada wali nikah yang masih masuk dalam kategori wali nasab yakni kakak kandung Pemohon II. Ayah kandung tidak merestui perkawinan tersebut karena ayah kandung beragama Non-Islam dan tidak mau anaknya masuk Islam dan berdasarkan keterangan Para Pemohon, kakak kandung Pemohon enggan menikahkan karena sedang sibuk, sehingga tidak ada proses taukil wali nikah. Azim Izzul Islami, yang merupakan hakim anggota I memberikan keterangan “meskipun perkawinan dilaksanakan dengan tujuan baik, namun ketentuannya, baik yang diatur oleh hukum positif maupun fiqh islam, harus dipenuhi agar dampaknya juga baik. Ikuti aturan perkawinan!”. Sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat 2 Kompilasi Hukum Islam, wali nikah terdiri dari wali nasab dan wali hakim. Ketentuan ini dipertegas oleh Pasal 1 Peraturan Menteri Agama Nomor 30 tahun 2005 tentang Wali Hakim yang menjelaskan beberapa golongan yang termasuk dalam kategori wali nikah. Perkara kedua yakni isbat nikah atas perkawinan sirri dimana Pemohon I suami pada saat menikah masih terikat perkawinan dengan isteri sebelumnya. Hakim berpendapat bahwa nikah semacam ini adalah salah satu bentuk dari poligami liar dan harus ditolak sebagai bentuk perlindungan terhadap harkat martabat perempuan. Meskipun izin kepada isteri pertama untuk menikah lagi poligami masih terdapat khilafiyah atau perbedaan pendapat di kalangan ulama, namun peraturan perundang-undangan di Indonesia mewajibkan adanya izin dari isteri pertama untuk menikah. Hal ini bertujuan agar ikatan suci perkawinan tidak dinodai oleh perselingkuhan berkedok agama. Sebagaimana keterangan dari Fariz Prasetyo Aji, yang merupakan hakim anggota 2, bahwa selain perlindungan hak perempuan, tujuan dari penolakan ini adalah demi tertib administrasi perkawinan. Undang-Undang perkawinan yang dibentuk, bukan sekedar tulisan hitam di atas putih yang bersifat memaksa, namun juga memiliki fungsi untuk mengatur agar tercipta ketertiban, khususnya dalam bidang perkawinan.
MenteriAgama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penetapan awal Ramadan 2018 akan melalui proses sidang isbat terlebih dahulu. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan penetapan awal Ramadan 2018 akan melalui proses sidang isbat terlebih dahulu. Jumat, 8 Oktober 2021; Cari. Network. Tribunnews.com;
Jakarta - Apa itu sidang isbat? Sidang isbat biasanya digunakan untuk menentukan awal puasa Ramadan. Selain itu, sidang isbat juga dilakukan untuk menentukan awal bulan kalender Hijriah, seperti Idul Fitri hingga Idul bagaimana sejarah pelaksanaan sidang isbat di Indonesia? Simak ulasannya berikut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, isbat artinya penetapan dan penentuan. Sidang isbat adalah sidang yang dilakukan untuk menetapkan atau menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah. Apa itu sidang isbat? Sidang isbat digunakan untuk menentukan awal puasa Ramadan serta awal bulan kalender Hijriah, seperti Idul Fitri hingga Idul Adha. Foto dok. KemenagTahapan Sidang IsbatSidang isbat dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia Kemenag RI beserta pihak-pihak terkait. Sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap, yaituPemaparan posisi hilal untuk Ramadan, Idul Fitri, dan Idul AdhaPelaksanaan sidang isbatTelekonferensi pers hasil sidang Pelaksanaan Sidang IsbatSejarah tentang sidang isbat tercantum dalam tulisan berjudul Kilas Balik Penetapan Awal Puasa Dan Hari Raya Di Indonesia oleh Moh Iqbal Tawakal, Pengamat Meteorologi dan Geofisika PMG Pelaksana Lanjutan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Indonesia merdeka, penetapan awal bulan Qamariyah antar ormas Islam tidak dilakukan melalui sidang isbat. Saat itu, awal Ramadan hingga Idul Fitri ditentukan oleh masing-masing ketua adat. Setiap ketua mempunyai perhitungan masing-masing, di mana awal Ramadan dan Idul Fitri sering berbeda antara satu tanggal 4 Januari 1946, Kementerian Agama ditunjuk untuk menentukan Idul Fitri dan Idul Adha. Pada saat itu, ketetapan tersebut tidak dapat diikuti seluruh umat Islam hingga pemerintah membentuk Badan Hisab Rukyat BHR pada 16 Agustus berfungsi untuk menyeragamkan pemahaman dan penentuan tanggal 1 pada bulan Hijriah. BHR juga bertugas melakukan pengkajian, penelitian dan pengembangan yang berkaitan dengan hisab rukyat, serta pelaksanaan ibadah terkait arah kiblat, waktu sholat, awal bulan, waktu gerhana bulan, dan bawah BHR, kriteria penentuan awal bulan Qamariyah terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Pada awal kemerdekaan, awal bulan dilandaskan oleh pedoman wujudu di masa Orde Baru, penetapan 1 Syawal menggunakan imkanur rukyat yang memiliki 3 kriteria. Kriteria tersebut adalah tinggi hilal di atas 2 derajat, jarak hilal matahari minimal 3 derajat, dan umur bulan sejak ijtimak adalah 8 ini mulai diterima di tingkat regional dalam forum Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura MABIMS pada tahun 1974. Saat masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, BHR hampir dibubarkan karena dianggap tidak bisa memberikan pengaruh pada penyeragaman awal bulan Qamariyah dan pelaksanaan hari di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2014, BHR kembali difungsikan dengan menambah anggota kepakaran dari bidang astronomi. Hal ini bertujuan agar keputusan yang dihasilkan tidak hanya diterima secara agama, tetapi juga dalam ruang lingkup saat itu, sidang isbat disiarkan langsung melalui televisi sehingga masyarakat dapat mengetahui rangkaian acara penetapan awal Ramadhan dan Syawal. Hingga kini, sidang isbat digelar setiap juga 'PP Muhammadiyah Tetapkan Ramadan Jatuh Pada Kamis 23 Maret 2023'[GambasVideo 20detik] kny/imk
Saatsidang, Dahnil Anzar Simanjutak menegaskan tidak ada keonaran terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Pertanyaan hakim kemudian menjurus ke perkembangan kasus penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet. # Sidang Isbat # Mudik 2022 # COVID-19 # Gempa Hari Ini; Advertisement. Advertisement. Populer Lihat Semua. 1.
Foto ANTARA/DAVID MUHARMANSYAH/ Sidang Isbat, Penentuan Hingga Metode Penanggalan Islam. Tim Rukyatul Hilal Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu melihat posisi bulan dengan teleskop terprogram saat pengamatan hilal untuk menentukan Idul Fitri di... Penentuan hilal di Indonesia menggunakan metode rukyat ru’yatul hilal dan hisab. JAKARTA - Menjelang Bulan Suci Ramadhan atau hari raya, masyarakat Indonesia rasanya tak asing dengan istilah sidang isbat. Namun, pemahaman mayoritas publik mengenai hal ini perlu diakui masih terbatas. Sesuai bahasa, isbat mengandung tiga arti, penyuguhan, penetapan dan penentuan. Dari kata-kata tersebut, kita tahu isbat tidak hanya diterapkan untuk penetapan tanggal Islam, namun juga untuk berbagai keperluan lainnya. Mengutip buku Catatan Ramadhan Kumpulan Essai oleh Kholid A Harras, sidang isbat memang diakuinya juga sering dikaitkan dengan penanggalan hari, selain dari isbat nikah. Dalam bukunya, perkara sidang isbat, bisa dijelaskan dengan kedatangan penuntut yang meminta haknya. Jika dipenuhi Majelis hakim sesuai ketetapan syar’i, maka hakim bisa mencegah penolakan terhadap haknya dan mengabulkan tuntutan. Ibarat terdakwa yang harus divonis segera dalam persidangan, isbat, tidak lain adalah hilal. Berdasarkan istilah Arab, hilal adalah bulan sabit tipis yang baru tampak setelah mengalami konjungsi setelah matahari terbenam. Metode Penentuan Penentuan hilal Ramadhan dan Syawal biasanya dilakukan lembaga hisab. Organisasi Rukyatul Hilal di Indonesia ada dua, Rukyatul Hilal Indonesia dan Napak Hilal Indonesia. Merujuk pada penanggalan melalui sidang isbat, hilal sangat diperlukan. Biasanya, hilal diamati pada hari ke-29 penanggalan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah mengalami pergantian bulan atau belum. Dalam menggunakan metode penentuannya, yang paling umum dilakukan di Indonesia adalah rukyat ru’yatul hilal dan hisab. Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang tampak pertama kali setelah terjadi ijtimak konjungsi. Rukyat, adalah metode yang bisa dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Lebih jauh, penentuan hilal menggunakan metode hisab adalah berdasarkan perhitungan astronomi dan matematik. Metode ini diijtihadi penggunaannya oleh ormas Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad dan beberapa lainnya. Dengan menggunakan ilmu matematika dan astronomi dan ditunjang dengan ilmu komputer, kita akan bisa mengetahui penanggalan lebih jauh. Bahkan, menghitung kalender hijriyah pun bisa dilakukan untuk berpuluh-puluh tahun mendatang. Kedua metode ini, biasanya diamati saat matahari terbenam, mengingat cahaya hilal yang sangat redup dibanding matahari terbenam. Demi meminimalisasi risiko kesalahan pengamatan, Kementerian Agama yang memerintahkan pengamatan hilal, menempatkan setidaknya 80 titik pengamatan. Titik-titik itu tersebar di seluruh Indonesia. Setelah hasil dari titik-titik itu diterima, maka akan disimpulkan dan bisa menentukan kapan Ramadhan atau Syawal. Tag sidang isbat sidang isbat ramadhan sidang isbat 2021 ramadhan 2021 metode penanggalan islam niat puasa ramadhan hilal ramadhan rukyatul hilal Berita Lainnya
MajelisHakim : Dari Tergugat? Tergugat : Cukup yang mulia. Majelis Hakim : Baik, Demikian sidang hari ini dengan agenda pembacaan gugatan dari Penggugat. Sidang ditunda pada hari - tanggal --- dengan agenda jawaban dari Tergugat. Penggugat dan Tergugat hadir pada saat sidang itu tanpa dipanggil lagi. Sidang dinyatakan ditutup.
Jakarta - Suasana persidangan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti diwarnai riuh debat penuh emosi saat Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan hadir menjadi saksi. Debat terjadi antara jaksa penuntut umum dan penasihat hukum Haris dan sidang kasus pencemaran nama baik terhadap Luhut itu digelar digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur PN Jaktim, Kamis 8/6/2023. Luhut hadir langsung di sidang panas itu diawali dari jaksa yang bertanya kedekatan Luhut dengan Haris dan Fatia. Jaksa meminta Luhut memberikan penjelasan. "Sedekat apa dan intensitas dengan Haris?" tanya mengaku sampai saat ini tidak habis pikir dengan perlakuan Haris kepadanya saat ini. Luhut mengatakan dirinya bisa menunjukkan pesan singkat yang menunjukkan Haris minta kepadanya untuk dibantu mengurus saham."Saya sebenarnya sampai hari ini belum mengerti kenapa Haris begitu. Saya bisa tunjukkan WhatsApp dia bantu urus saham dari suku di Timika yang belum beres. Itu semua baik-baik saja sampai pada saham, tapi sudahlah. Timbul-lah Agustus tadi podcast tadi. Jadi, kalau bersedia, saya boleh bacakan sebagian hubungan kami ini. Saya pikir saya ada yang sudah saya print out kalau butuh atau kalau baca sedikit bisa juga. Kalau boleh, saya tunjukkan sebagian," kata pun mempersilakan Luhut membacakan isi pesan itu. Namun pengacara Haris Azhar keberatan dengan itu."Dari saksi bisa membacakan?" kata jaksa."Majelis, keberatan, Majelis, tidak ada relevansinya dengan perkara, majelis. Hal tersebut asumsi," sahut pengacara Haris hakim pun memerintahkan Luhut menyerahkan print out pesan tersebut. Hakim meminta jaksa meneruskan pertanyaan yang akan diajukan."Tapi kan ditunjukkan di persidangan. Ini ditunjukkan di persidangan. Tidak perlu dibacakan, karena ini sudah ada print out-nya. Kalau dibacakan, nanti banyak sekali. Silakan print out-nya kami akan baca semua. Tidak perlu harus dibacakan. Lanjut pertanyaannya," ujar jaksa dengan pengacara Haris Azhar terus terjadi. Pengacara meminta jaksa tidak menggiring opini."Keberatan, Yang Mulia, jaksa penuntut umum mohon tertib. Jaksa mohon fokus. Jangan giring opini di persidangan ini," kata pengacara Haris Azhar."Sudah, sudah, tak perlu dibacakan," sahut ini juga diwarnai protes dari pihak Haris-Fatia, simak di halaman berikut...Simak Video Ungkapan Sedih Luhut Dijuluki 'Lord' hingga Disebut Penjahat Oleh Cucu[GambasVideo 20detik]
Pertanyaanyang menjerat, dalam buku teks logika disebut sebagai complex question, yang dibahas dalam topik kesesatan penalaran (fallacy). Jadi, pertanyaan demikian mendorong orang yang ditanya untuk tidak bisa menjawab secara tepat karena apapun jawaban yang diberikan akan menyudutkan posisi si pemberi jawaban.
BerandaKlinikKeluargaIsbat Nikah Prosedu...KeluargaIsbat Nikah Prosedu...KeluargaSenin, 3 Agustus 2020Senin, 3 Agustus 2020Bacaan 8 MenitKami menikah siri di bulan Desember 2019 dan sekarang memiliki calon bayi usia 7 bulan. Kami ingin mendaftarkan ke KUA dan nikah sirinya di Bogor, tapi karena pekerjaan kami pisah domisili, istri di Jakarta dan suami di Yogya. Kiai yang menjadi penghulu kami, sudah meninggal sebulan lalu. Waktu nikah hanya dihadiri oleh bapak dan saudara lelaki kandung mempelai wanita, paman mempelai lelaki serta beberapa murid bawaan dari kiai yang tidak begitu kami kenal sebanyak 3 orang. Bagaimana prosedur pengajuan isbat nikah tersebut? Apakah sebaiknya kami akad ulang di KUA Yogya saja? Tapi saya ragu sebab kondisi kehamilan saya, takut ditolak KUA karena dianggap hamil di luar nikah adalah pengesahan atas perkawinan yang telah dilangsungkan menurut syariat agama Islam, akan tetapi tidak dicatat oleh Kantor Urusan Agama atau Pegawai Pencatat Nikah yang berwenang. Jika Anda ingin mengajukan isbat nikah, dapat diajukan ke Pengadilan Agama tempat domisili pemohon, sehingga jika suami Anda sudah ber-KTP Yogyakarta, maka dapat mengajukannya ke Pengadilan Agama Yogyakarta. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah adanya saksi untuk mendukung permohonan Anda yang menerangkan bahwa Anda dan suami telah menikah, meski secara siri. Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini. Sahnya Perkawinan di Indonesiaperkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam, setiap perkawinan harus dicatat. Pencatatan perkawinan tersebut dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama “KUA” bagi perkawinan pasangan Muslim.[3]Dapat disimpulkan bahwa kedua ketentuan tersebut harus dipenuhi agar perkawinan yang dilakukan dapat disebut sebagai perkawinan sah dan dapat dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah guna memperoleh akta ini sejalan dengan ketentuan pada Pasal 6 KHIUntuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 5 KHI, setiap perkawinan harus dilangsungkan di hadapan dan di bawah pengawasan Pegawai Pencatat yang dilakukan di luar pengawasan Pegawai Pencatat Nikah tidak mempunyai kekuatan pula ketentuan pada Pasal 7 ayat 1 KHI yang menegaskan bahwa perkawinan hanya dapat dibuktikan dengan akta nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat apabila terdapat suatu perkawinan yang dilakukaan tidak sesuai prosedur sebagaimana tersebut di atas dianggap tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga tidak dapat diterbitkan akta akta nikah selain sebagai bukti autentik adanya perkawinan juga dimaksudkan untuk dapat memberikan jaminan perlindungan hukum bagi suami istri serta anak-anak yang akan dilahirkan, baik mengenai hak dan kewajibannya maupun terhadap hal-hal yang berkaitan dengan yang hanya dilakukan menurut hukum agamanya masing-masing lazimnya disebut perkawinan siri, seperti yang kami asumsikan Anda alami dalam perkawinan siri hal perkawinan tidak dapat dibuktikan dengan akta nikah, dapat diajukan isbat nikah ke Pengadilan Agama.[4]Isbat Nikah dan Pengaturan PengajuannyaIsbat nikah adalah pengesahan atas perkawinan yang telah dilangsungkan menurut syariat agama Islam, akan tetapi tidak dicatat oleh KUA atau Pegawai Pencatat Nikah yang berwenang sebagaimana diterangkan dalam buku Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama Buku II hal. 153Dengan demikian, jika permohonan isbat nikah dikabulkan, maka perkawinan dinyatakan sah dan memiliki kekuatan yang dapat mengajukan pemohonan isbat nikah adalah suami istri atau salah satu dari suami atau istri, anak, wali nikah, orangtua, dan pihak yang berkepentingan dengan perkawinan tersebut.[5] Permohonan diajukan kepada Pengadilan Agama tempat tinggal pemohon dengan menyebutkan alasan dan kepentingan yang itu, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan terkait pengajuan isbat isbat nikah hanya dimungkinkan jika terdapat alasan-alasan yang telah hal ini hanya dimungkinkan jika memenuhi salah satu alasan sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 7 ayat 3 KHI sebagai berikut adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian;hilangnya akta nikah;adanya keraguan tentang sah atau tidaknya salah satu syarat perkawian;adanyan perkawinan yang terjadi sebelum berlakunya UU Perkawinan; danperkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut UU Perkawinan;Kedua, dalam buku yang sama diterangkan bahwa isbat nikah sifatnya adalah permohonan kepada Pengadilan Agama, sehingga segala kewenangan mengabulkan atau menolak semuanya didasarkan pada kewenangan pengadilan hal. 154 – 155.Terkait hal ini, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut hal. 154 – 155jika permohonan isbat nikah diajukan oleh suami istri, maka permohonan bersifat voluntair dan produknya berupa penetapan. Apabila isi penetapan tersebut menolak permohonan isbat nikah, maka suami dan istri bersama-sama atau suami/istri masing-masing dapat mengajukan upaya hukum kasasi;jika permohonan isbat nikah diajukan oleh salah seorang suami atau istri, maka permohonan bersifat kontensius dengan mendudukkan suami atau istri yang tidak mengajukan permohonan sebagai pihak termohon. Produk hukumnya berupa putusan dan terhadap putusan tersebut dapat diajukan upaya hukum banding dan kasasi;Jika dari isbat nikah dalam angka 1 dan 2 tersebut di atas diketahui suami masih terikat dalam perkawinan yang sah dengan perempuan lain, maka istri terdahulu tersebut harus dijadikan pihak dalam perkara, apabila istri terdahulu tidak dimasukkan, maka permohonan harus dinyatakan tidak dapat pertanyaan Anda, berdasarkan uraian di atas, suami Anda yang telah memiliki KTP Yogyakarta dimungkinkan mengajukan permohonan isbat nikah ke Pengadilan Agama Yogyakarta terhadap perkawinan yang menurut keterangan Anda telah dilangsungkan secara agama pada bulan Desember pengajuan yang dimungkinkan adalah alasan sebagaimana Pasal 7 ayat 3 huruf e KHI, yakni perkawinan yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan perkawinan menurut UU dari ketentuan ini dipahami sebagai pernikahan yang tidak tercatat dan terjadi setelah tahun 1974 serta tidak melanggar ketentuan undang-undang sebagaimana diterangkan dalam artikel Permohonan Isbat/Pengesahan Nikah yang diakses dari laman Pengadilan Agama adalah suami Anda yang ber-KTP Yogyakarta mengajukan permohonan ke Pengadilan Agama Yogyakarta disertai berkas kelengkapan, antara lainsurat keterangan dari KUA setempat yang menyatakan bahwa pernikahan tersebut belum dicatatkan;surat keterangan dari kepala desa/lurah yang menerangkan bahwa pemohon telah menikah;fotokopi KTP pemohon isbat nikah;membayar biaya perkara; danberkas lain yang akan ditentukan hakim dalam lain yang akan ditentukan oleh hakim di antaranya adalah berkas untuk menghadirkan 2 orang saksi yang mengetahui adanya pernikahan Hukum Adanya Isbat NikahApabila permohonan isbat nikah dikabulkan oleh hakim, terdapat implikasi hukum yang akan menyertai, di antaranyaperkawinan dinyatakan sah dan memiliki kekuatan hukum. selanjutnya bukti penetapan/ putusan tersebut menjadi dasar KUA untuk melakukan pencatatan nikah yang akan melahirkan akta perkawinan yang dinyatakan sah membawa konsekuensi bahwa anak yang dilahirkan menjadi anak sah.[6]akta nikah dapat digunakan untuk mengurus akta kelahiran guna memenuhi hak anak atas identitas.[7]terhadap perkawinan yang dinyatakan sah membawa konsekuensi adanya hubungan hukum antara suami istri dan anak-anak yang dilahirkannya. Konsekuensi hukum adanya hubungan ini berdampak pada adanya hak dan kewajiban yang timbul di antara mereka, menyangkut harta bersama maupun hak berdasarkan pada uraian di atas, isbat nikah dapat diajukan di Yogyakarta oleh suami Anda yang sudah ber-KTP Yogyakarta dengan alasan perkawinan sebelumnya baru dilakukan menurut hukum agama dan belum dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah yang jika permohonan tersebut dikabulkan, akan menimbulkan implikasi hukum yang diterangkan di jawaban kami, semoga bermanfaat.[1] Pasal 2 UU Perkawinan[6] Pasal 42 UU Perkawinan jo. Pasal 99 KHITags
ibP66m. 57 25 57 252 450 299 73 492 240
pertanyaan hakim saat sidang isbat